Berdasar teoritis grafik Produksi Dengan Menggunakan Satu (1) Variabel Bebas dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Produksi akan mencapai titip optimum tetinggi pada saat MP = AP (dengan kata lain pada kondisi ini AP maksimum à produksi relative mapan), pada kondisi ini produksi masih bisa diteruskan. Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar 5.1 di atas terdapat dua kondisi di mana MP = AP yaitu pada saat penggunaan tenaga kerja sebanyak 3 (kondisi 1) dan pada kondisi 2 yaitu saat penggunaan tenaga kerja sebanyak antara 5 dan 7 (besar pastinya dapat ditentukan secara matematis). Bedanya adalah pada kondisi 1 meskipun keuntungan maksimum bisa dicapai, akan tetapi bila tenaga kerja ditambah rata-rata produksi (AP) masih naik demikian juga tambahan produksi setiap menambah 1 tenaga kerja (MP) masih naik. Sedangkan pada kondisi 2 penambahan tenaga kerja antara 5 dan 7 menyebabkan rata-rata produksi dan marginal produksi sama-sama turun.
2. Produksi dapat diteruskan bila MP>AP. Masih berhubungan dengan poin 1, pada saat jumlah tenaga kerja sebanyak antara 5 dan 7 MP < AP ( 25 < 42.8) sehingga perusahaan sebaiknya tidak lagi menambah tenaga kerja, karena tambahan produksi/unit lebih rendah dari rata-rata produksinya.
3. Produksi akan maksimum pada saat MP = 0, dan AP akan semakin menurun. Pada penggunaan tenaga kerja sebanyak 11 orang tambahan produksi/unit = 0 sedangkan rata-rata produksi semakin menurun, maka total produksi pada penggunaan tenaga kerja sebanyak 11 orang mencapai kondisi maksimum.
refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media
0 Responses to "Perilaku Produsen V"
Posting Komentar