Perilaku Produsen V

Author: hendri suryanto // Category:
Berdasar teoritis grafik Produksi Dengan Menggunakan Satu (1) Variabel Bebas dapat ditentukan sebagai berikut:
1.    Produksi akan mencapai titip optimum tetinggi pada saat MP = AP (dengan kata lain pada kondisi ini AP maksimum à produksi relative mapan), pada kondisi ini produksi masih bisa diteruskan. Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar 5.1 di atas terdapat dua kondisi di mana MP = AP yaitu pada saat penggunaan tenaga kerja sebanyak 3 (kondisi 1) dan pada kondisi 2 yaitu saat penggunaan tenaga kerja sebanyak antara  5 dan 7 (besar pastinya dapat ditentukan secara matematis). Bedanya adalah pada kondisi 1 meskipun keuntungan maksimum bisa dicapai, akan tetapi bila tenaga kerja ditambah rata-rata produksi (AP) masih naik  demikian juga tambahan produksi setiap menambah 1 tenaga kerja (MP) masih naik. Sedangkan pada kondisi 2 penambahan tenaga kerja antara 5 dan 7 menyebabkan rata-rata produksi dan marginal produksi sama-sama turun.
2.    Produksi dapat diteruskan bila MP>AP. Masih berhubungan dengan poin 1, pada saat jumlah tenaga kerja sebanyak antara 5 dan 7 MP < AP ( 25 < 42.8) sehingga perusahaan sebaiknya tidak lagi menambah tenaga kerja, karena tambahan produksi/unit lebih rendah dari rata-rata produksinya.
3.    Produksi akan maksimum pada saat MP = 0, dan AP akan semakin menurun. Pada penggunaan tenaga kerja sebanyak 11 orang tambahan produksi/unit = 0 sedangkan rata-rata produksi semakin menurun, maka total produksi pada penggunaan tenaga kerja sebanyak 11 orang mencapai kondisi maksimum.



refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media

Perilaku Produsen IV

Author: hendri suryanto // Category:
Contoh grafik Produksi Dengan Menggunakan Satu (1) Variabel Bebas

GAMBAR 5.1            Total Produksi dan rata-rata Produksi







refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media



Perilaku Produsen III

Author: hendri suryanto // Category:

Produksi Dengan Menggunakan Satu (1) Variabel Bebas
Produksi yang menggunakan satu variable dan yang lainnya tetap misanya antara manusia dan tanah.  Di mana manusia (tenaga kerja)  sebagai variabel tetap. Atau dapat juga antara manusia dan modal, di mana manusia variabel dan modal tetap, atau sebaliknya. Hubungan produksi di mana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hokum pertambahaan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila factor variabel itu ditambah teru, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata.  Hal ini tentu saja dikarenakan semakin besarnya factor pembagi sementara factor yang dibagi tetap. Dan bila ini diakukan terus maka totalpun akan semakin menurun, dikarenakan factor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus. 



refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media

Perilaku Produsen II

Author: hendri suryanto // Category:
PENGERTIAN DAN TEORI PRODUKSI
            Produksi alami bersifat external, efiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Contoh produksi alami adalah ikan di lautan, rotan dan dammar di hutan, minyak serta gas di perut bumi.  Sedangkan produksi rekayasa  adalah produksi yang bersifat internal, dalam arti dapat dikontrol oleh pemakai. Efektifitas dan efisiensi dapat diatur dengan menggunakan teknologi. Produksi dapat diperbesar dan dapat juga diperkecil tergantung kebutuhan si pemakai, kebutuhan inilah yang akan kita pelajari. Adapun kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relative kecil untuk mendapatkan output yang relative besar (memuaskan).
            Factor-faktor produksi yang dimaksud dalam pemanfaatannya harus dikombinasikan, baik sebgai variable ataupun tetap. Factor produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).

refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media

Perilaku Produsen I

Author: hendri suryanto // Category:

OPTIMALISASI PRODUKSI
Dalam memproduksi sebenernya perushaan dibatasi oleh penggunaan sumber daya modal, tenaga kerja, tempat (ruang), teknologi dan waktu. Ilmu ekonomi ortodok umumnya mengabaikan faktor ruang (factor ruang secara khuu hanya dipelajari dalam teori ekonomi regional yang tidak semua akademisi ekonomi menguasainya dengan baik) dan waktu karena berhubungan dengan ketidak pastian (uncertainty), padahal ketidak pastian akan “ memberantakan” model dan teori ekonomi yang dipelajari selama ini yang menguraikan fenomena ekonomi ama dengan cara bekerja “mesin” yang bisa di “stel” ehingga munculah asumsi “kurang” masuk akal yaitu rasionalisasi dalam setiap tindakan manusia. Perusahaan adalah tempat berkumpulnya orang yang rasional jadi analisis yang berhubungan dengan perusahaan semuanya menyangkut factor sumber daya yang bisa dirasionalkan yaitu modal (uang) dan manusia (tenaga kerja).
            Dalam uraian berikut ini tidak dengan maksud untuuk “latah” mengikuti teori ekonomi ortodok yang “relative lemah” sebagaimana juga yang banyak tertera dalam literature ekonomi Indonesia, akan tetapi  harus diakui bahwa sekedar untuk mempermudah penjelasan teoritis maka analisis yang menggunakan factor produksi modal dan atau tenaga kerja memang ada manfaatnya juga yaitu memberikan penjelasan tentang bagaimana perilaku (produsen) dalam mengoptimalkan tindakan operasional.
            Pada bagian berikut ini akan di bahas kajian klasik (tradisional) dalam ilmu ekonomi mikro tentang teori produksi yang menggunakan 1 faktor produksi dan 2 faktor produksi. Pembahasan akan dimulai dengan penganta lalu kajian teoritis dan diakhiri dengan aplikasi model ekonomi matematika sederhana.


refrensi :
1. Putong, Iskandar. 2010. economics pengantar micro. Jakarta : mitra wacana media