Teori Organisasi Umum

Author: hendri suryanto // Category:


1. sebutkan ada berapa macam tipe dan bentuk organisasi ?
2. buatlah struktur dan bagian organisasi ?


Berdasarkan Tipe atau bentuknya:
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
a. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ciri-ciri:
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
Jumlah karyawan sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum terdapat spesialisasi
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
Struktur organisasi sederhana dan stabil
Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
Adanya penghematan biaya
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan organisasi lini :
http://amamizu.files.wordpress.com/2010/10/untitled1.jpg?w=400&h=250

b. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Ciri-ciri:
 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung§
 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff§
 Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff§
 Jumlah karyawan banyak§
 Organisasi besar, bersifat komplek§
 Adanya spesialisasi§
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
Pimpinan lini mengabaikan advis staf
Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Contoh bagan :
http://amamizu.files.wordpress.com/2010/10/untitled2.jpg?w=412&h=240

c. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri-ciri:
 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan©
 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan©
 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis©
 Target-target jelas dan pasti©
 Pengawasan ketat©
 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi©
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
Pekerjaan seringkali sangat membosankan
Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
http://amamizu.files.wordpress.com/2010/10/untitled3.jpg?w=412&h=240

d. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri:
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.ª
 Terdapat spesialisasi yang maksimalª
 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerjaª
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
Solodaritas tinggi
Disiplin tinggi
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
Kurang fleksibel dan tour of duty
Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
Spesiaisasi memberikan kejenuhan
Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional
http://amamizu.files.wordpress.com/2010/10/untitled4.jpg?w=600&h=368

e. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Ciri-ciri:
 Organisasi besar dan kadang sangat ruwet©
 Jumlah karyawan banyak.©
 Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:©
 Karyawan dengan tugas pokok (line personal)˜
 Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)˜
 Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)˜
f. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
Executive Committee ( Pimpinan Komite)
yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
Staff Committee
yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Ciri-ciri:
 Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektifŽ
 Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.Ž
 Asas musyawarah sangat ditonjolkanŽ
 Organisasinya besarŽ & Struktur tidak sederhana
 Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.Ž
Kebaikan Organisasi komite
Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan keburukannya
Proses decision making sangat lambat
Biaya operasional rutin sangat tinggi
Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

OTOBIOGRAFI

Author: hendri suryanto // Category:
OTOBIOGRAFI

Dimulai pada tanggal 16 july 1992, tepatnya saya lahir di kota Bekasi, saya terlahir secara sehat. Saya 3 bersaudara, kebetulan saya anak ke tiga dr tiga bersaudara. Dan saya sangat beruntung mempunyai keluarga yang lengkap dan bahagia, terutama Ibu. Saat saya masih kecil, Ibu selalu member asupan makan ataupun gizi dll. Langsung saja ketika saya beranjak umur 4 tahun. Saya bertumbuh besar dengan sehat. Ketika saya berumur 4 tahun, saya di masukan ke TK (taman kanak-kanak) dekat dengan rumah saya di daerah Bekasi. Saat saya TK, saya selalu di temani oleh Ibu tapi kadang-kadang kalau ayah sedang libur, ayah juga suka menemani saya ke TK. Di TK saya murid yang bisa dibilang anak yang berprestasi. Jika ada lomba menggambar, lomba lari yang di adakan oleh pihak sekolah saya pun berhasil menjadi juara pertama. Dan saya pun sering mendapatkan Piala dari perlombaan semacam itu. Ayah dan Ibu ku merasa bangga melihat prestasi saya. Saya sangat senang Ayah dan Ibu tersenyum melihat prestasi yang saya peroleh. Walaupun waktu kecil saya sering berkelahi dengan teman-teman saya karena memperebutkan sebuah mainan (maklum masih anak kecil). Saya sekolah di taman kanak-kanak (TK) sampai 2 tahun, karena umur 5 tahun belom bisa melanjutkan ke jenjang ebih tinggi yaitu sekolah dasar. Ketika saya berumur 5 tahun, saya berubah menjadi anak yang nakal dan sedikit prestasi karena kenakalan tersebut. Ketika itu saya sering di marahi karena kenakalan saya yang minim prestasi. Saya tidak mau banyak bercerita di waktu taman kanak-kanak. Berlanjut ketika saya beranjak umur 6 tahun. Saya masuk di Sekolah Dasar Negeri 1 bekasi, yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan  sekolah TK saya. Ketika masih kelas 1 di sekolah tersebut, saya sangat nyaman dengan sekoah tersebut karena banyak sekali tukang dagangan yang jual mainan favorit saya yaitu power rangers, setiap minggu sekali ayah selalu membelikanya untuk ku agar lebih giat belajarnya di sekolah tersebut. Saya akui waktu semenjak kelas 1 SD, saya tidak berprestasi sama sekali dibidang pelajaran apapun, apalagi yang berhubungan dengan Angka-angka yaitu pelajaran Matematika. Semenjak kelas 1 SD saya tergolong anak yang pemalas, setiap kali orang tua saya menyuruh belajar saya asik dengan mainan yang saya punya, awalnya orang tua saya tidak begitu mempedulikanya, tapi semenjak menjadi keterbiasaan saya, orang tua saya memarahi saya yang jarang belajar malah mengutamakan bermain. Oleh sebab itu orang tua saya menyita semua mainan yang saya punya. Dan dari situ sifat malas saya berubah sedikit demi sedikit, semasa saya kelas 1 SD saya jarang sekali bermain dengan teman-teman sekolah. Ketika di rumah saya juga jarang sekali keluar rumah, dan jarang sekali bermain dengan teman rumah. Dan tradisi di keluarga kami adalah setiap minggu sekali ayah mengajak ajak jalan-jalan seperti ke ragunan, dunia fantasi (dufan), kebun binatang, ancol, puncak, dll. Tempat favorit saya bersama keluarga yaitu di pegunungan atau puncak. Saya senang sekali dengan tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah seperti puncak. Lanjut ketika saya naik kelas ke kelas 2 SD, dan umur saya juga bertambah menjadi 7 tahun. Saat itu saya mencoba bergabung dengan teman sekolah, ketika akrab saya dan teman-teman sekolah sering sekali bermain, dan permainan yang saya suka ketika itu adalah bermain kelereng bersama teman-teman. Saya banyak bermain dan tidak lupa belajar pelajaran yang di sekolah, saat kelas 2 SD saya mendapat ranking 8 besar. Ketika itu orangtua saya tersenyum ketika mengambil rapot di sekolah, saya senang sekali membuat orang tua saya tersenyum melihat peringkat saya di sekolah, walaupun bukan peringkat 3 besar ataupun peringkat 1. Tentu saja ketika itu saya mendapatkan hadiah dari mereka yaitu orangtua. Hadiah yang saya terima dari mereka adalah sebuah sepedah, walaupun di umur 7 tahun saya belom bisa naik sepedah roda dua, saya sangat senang menerima hadiah tersebut. Ketika saya mencoba sepedah roda dua, ga jarang saya sering jatuh karena belum terbiasa, dan sering sekali kaki dan tangan saya penuh dengan luka. Ketika lancar saya kemana-mana naik sepedah termasuk pergi kesekolah dengan bersepedahan, dan tak lagi diantar dengan kedua orang tua. Saya berangkat sendiri. Dan saat itu sehabis pulang dari sekolah saya sering sekali bermain ke rumah teman-teman sekolah saya.  walaupun rumah teman-teman saya sangat jauh dari rumah saya. dan tak lupa saya bermain dengan teman-temanku daerah rumah saya. pada tanggal 17 agustus di daerah rumah saya mengadakan perlombaan diantaranya perlombaan balap lari sambil memindahkan batu, perlombaan balap karung, perlombaan makan kerupuk, perlombaan bakiak, dan masih banyak perlombaan yang di perlombakan waktu 17 agustus itu. Waktu itu saya mendaftarkan di perlombaan balap lari sambil memindahkan batu, perlombaan makan kerupuk, dan perlombaan bakiak. Pada saat perlombaan balap lari sambil memindahkan batu tersebut saya dengan yakin mengalahkan pesaing pesaing saya. dan saya memenangkan perlombaan balap lari tersebut dengan menjadi juara 1, dan di lanjutkan dengan perlombaan makan kerupuk, dan disinilah saya bertemu lawan yang berat, karena salah satu lawan saya adalah teman saya yang doyan makan, dan benar saja saya kalah dari teman saya itu. Saya meraih juara ke 2 di perlombaan ini. Dan di perlombaan terakhir yaitu lomba bakiak yang saya ikuti, saya tidak juara karena kekompakan dari team saya masih belum padu satu sama yang lainya. Berlanjut ke sekolah, sekolah pun juga mengadakan perlombaan pada tanggal yang sama, tetapi saya tidak ikut di karenakan saya lebih memilih perlombaan yang berada di daerah rumah saya. itulah masa-masa indah dimasa kelas 2 SD. Berlanjut ketika saya berumur 8 tahun, ketika itu saya kelas 3 SD. Tak jauh beda dengan kelas 2 SD prestasi saya di kelas yang baru ini naik 1 pringkat yaitu peringkat 7 di kelas. Di umur saya yang 8 tahun ini saya sempat pernah di rawt di rumah sakit di karenakan saya terkena penyakit types. Ketika itu saya di rawat di RS Jakarta pusat. Kata orang tua saya di karenakan saya terlalu banyak bermain yang membuat saya kecapean. Dan setelah saya sembuh aktifitas saya sangat di pantau oleh kedua orang tua saya. tidak boleh banyak bermain. Saat itu orang tua saya sangat perhatian pada saya, saya sangat nyaman dengan perhatian mereka. Berlanjut ketika saya berumur 9 tahun, saya pun naik kelas ke kelas 4 SD. Saya ingat betul ketika itu saya tertarik dengan olah raga sepak bola, dan saya ingin masuk ke SSB (sekolah sepak bola). Saya tertarik olah raga sepak bola karena pada kelas 4 SD, saya dah salah satu teman saya yang di kelas terpilih sebagai perwakilan dari sekolah. Saya tidak tahu kenapa saya yang terpilih, mungkin karena saya mempunyai fisik yang tergolong tinggi besar, ketika itu saya di tempatkan di posisi keeper (penjaga gawang). Ini adalah kejuaraan sepak bola pertama yang saya ikuti. Walaupun sekolah saya tidak melaju ke babak selanjutnya di karenakan sekolah saya kalah 2 – 0. Saya tetap bangga di karenakan saya terpilih sebagai perwakilan dari sekolah begitupun dengan teman sekelas saya. dan selang beberapa bulan saya meminta kepada ayah saya untuk memasukan saya ke SSB (sekolah sepak bola) di daerah rumah saya. tetapi ayah saya tidak menyetujuinya, dia bilang belum saatnya untuk masuk ke Sekolah sepak bola. Saya terima keputusan ayah saya dengan tegar, karena saya tahu pasti keputusan ayah saya ada benarnya. Ketia saya berumur 10 tahun, tepatnya kelas 5 SD. Prestasi belajar saya menurun, dan saya pun tidak mendapat kan ranking 10 besar, saya tidak tahu peringkat saya karena tidak tercantum di rapot, begitu kelas 6 SD ketika saya berumur 11 tahun, prestasi belajar saya sangat menurun, di sinilah saya sudah mulai malas-malasan untuk belajar, kedua orang tua saya perhatianya berkurang pada saya, di karenakan mereka pada sibuk-sibunya kerja. Berlanjut ketika saya lulus SD, saya pun tak kuasa nangis di karenakan berpisah dengan teman-teman saya, saya memilih berlanjut pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di bekasi, di karenakan karena prestasi belajar saya yang menurun dan sewaktu tes di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri saya tidak belajar sama sekali. Dan akhirnya saya masuk ke SMP swasta di bekasi. Dan teman-teman SD saya ada yang berlanjut ke pesantren, ada yang dapat negeri, dsb. Di SMP yang saya sekolah, terkenal dengan anak-anak yang nakal, yang suka berantem atau tawuran. Saya sempat takut sekolah di SMP ini, karena mendengar isu yang seperti itu di luar sana. Tetapi setelah cukup lama beradaptasi di sekolah tersebut, memang sih ada yang suka berantem, tapi ga semuanya yg suka berantem. Anak-anak yang suka berantem juga saya berteman denganya, anak-anaknya cukup asik untuk di ajak bermain, tetapi saya tidak ikut yang berkelahi di sekolah, saya cuman sebatas berteman dengan mereka. Saya cukup nyaman berteman dengan mereka di karenakan mereka sama teman sendiri cukup solid. Waktu itu saya kelas 1 SMP pernah di palak oleh siswa sekolah lain, ketika besoknya saya cerita kepada teman saya yang suka berkelahi tersebut. Ternyata dia sangat peduli dengan saya. dia mencari orang yang telah memalaki saya. itu salah satu kenyamanan yang saya terima saat berteman dengan mereka. pada kelas 2 SMP  tidak jauh berbeda dengan kela 1 SMP, saya tidak mendapatkan ranking, di kelas 2 SMP saya sudah mempunyai banyak teman di sekolah. Hampir semuanya saya kenal dengan mereka. pada saat itu saya lebih senang bermain dengan mereka ketimbang belajar. Sehabis pulang nongkrong dulu lah sebelum pulang ke rumah. Dan terus begitu sampai saya kelas 3 SMP. Waktu itu pelajaran favorit saya adalah bahasa inggris dan komputer. Semu tugas bahasa inggris dan computer dapat saya kerjakan, begitu juga dengan ulanganya. Ketika UAN (ujian nasional) saya di andalkan teman-teman saya di pelajaran bahasa inggris. Ketika itu memang saya lulus UAN dengan nilai yang membanggakan. Tetapi saya sangat sedih ketika banyak teman-teman saya yang tidak lulus di UAN tersebut. Dari 300 siswa yang tidak lulus mencapai 158 orang. Saya pun member semangat kepada teman-teman saya yang tidak lulus ujian nasional tersebut. Mereka yang tidak lulus mengikuti ujian paket. Akhirnya mereka dapat melewakan ujian tersebut. Saya pun berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Saya juga tidak mendapatkan sekolah menengah atas negeri. Saya sekolah di menengah atas swasta. Saya pertama masuk ke SMA. Sangat tidak percaya diri, karena sekolah saya yang sekarang adalah sekolah Islam, ketidak percaya diri saya timbul karena nilai agama saya yang pas-pasan. Benar saja waktu kelas 1 SMA saya sudah harus menghafal kan surat Al-baqarah. Tapi lama kelamaan saya terbiasa oleh hafalan yang sering di berikan oleh guru agama di sekolah saya tersebut. Setelah naik ke kelas 2 SMA saya masuk ke jurusan IPS, di situ saya sangat nyaman karena tidak ketemu lagi dengan pelajaran seperti matematika, fisika, biologi, maupun kimia. Kelas 2 SMA saya lebih sering terjun ke masyarakat sekitar sekolah, ini adalah bagian dari pelajaran sosiologi. Di kelas 3 SMA saya pun menjadi senior, yang sering mengerjai anak kelas 1 & 2. Di kelas 3 saya pernah mendapatkan tugas yang amad sulit bagi saya yaitu tugas untuk menulis karya tulis ilmiah yang biasa disebuk KIY, yang membuat saya frustasi padda tugas tersebut adalah mencari sebuah judulnya, setiap kali mengajukan judul saya, selalu tidak di acc oleh guru yang bersangkutan. Alesan menolaknya ada sajalah. Dan akhirnya judul saya di acc oleh guru saya, saya mendapatkan judul KIY saya, didapat dari skripsi abang saya, kebetulan abang saya lulusan psikolog di universitas swasta di Jakarta. Kebetulan judul skripsinya masuk di pelajaran saya ini. Setelah lulus di SMA saya di janjikan kerjaan oleh Kaka ipar saya, kaka ipar saya bilang ke saya “jika kamu dapat ijasah IT kamu akan kaka masukan di kantor kaka”. Saya pun langsung tertarik pada tawarannya. Saya memang sengaja tidak mengambil PTN seperti teman-teman SMA saya yang lainya. Menurut saya semua fakultas sama aja, asal kita bagaimana memperankannya. Ketika itu saya memilih Perguruan Tinggi Swasta di Bekasi yaitu Universitas Gunadarma, saya tes regular di sana, ketika memilih jurusan saya memilih jurusan Sistem Informasi dengan Manajemen Informatika. Selang berapa minggu pengumuman keluar dan saya pun dapat di kedua jurusan tersebut, saya langsung saya mengambil jurusan yang S1 Sistem Informasi. Ketika itu saya mengikuti OSPEK, yang membosankan. Setelah itu saya mendapatkan kelas 1 KA 29, disitu kekeluargaan terasa di dalamnya. Saya merasa mempunyai keluarga ke 2 setelah di rumah. Saya sangat senang mempunyai teman-teman di kelas 1 KA 29. Di kelas tersebut saya sampai 2  semester, semester 3 saya di pecah dan masuk di kelas 2 KA 28, di mana teman-temanya masih asing bagi saya. teman yang dari 1 KA 29 pun cman ada 1 yang masuk di kelas tersebut. Semoga kelas 2 KA 28 dapat menjadi kelas unggulan sampe mendapat sarjana.

Jelaskan sejarah timbulnya organisasi, berikan sebuah contoh organisasi & sejarahnya

Author: hendri suryanto // Category:


  • Sejarah Timbulnya Organisasi


Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

  • Contoh Organisasi
Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.

Organisasi Dapat Diartikan Sebagai Wadah dan Proses

Author: hendri suryanto // Category:




 Organisasi Sebagai Wadah

  • Organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
  • Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu;
  •  1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan
  • 2.  Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang orang yang bekerja sama, baik formal maupun informal
    • Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Wadah adalah Tempat adanya pandangan, tijauan, ajaran, pendapat tentang bagaimana tentang cara memecahkan masalah agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan.


    Organisasi Sebagai Proses


    • Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut
    • Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

    MANUSIA DAN HARAPAN

    Author: hendri suryanto // Category:

    MANUSIA DAN HARAPAN
    Manusia dan Harapan
    Pendahuluan
    A. Latar Belakang
    Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.
    Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
    Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan
    B. PEMBATASAN MASALAH
    Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka pembahasan masalah kami membatasi dan menetapkan objeknya Sbb : definisi harapan , harapan sebagai fenomena nasional, kepercayaan,manusia dan harapan,nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur dan harapan terakhir
    C. RUMUSAN MASALAH
    Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
    1. Pengertian dan makna harapan
    2. Harapan sebagai fenomena nasional
    3. kepercayaan
    4. manusia dan harapan
    5. nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
    6. harapan terakhir
    D. TUJUAN PENULISAN
    Penulisan makalah mengenai manusia dan tanggungjawab ini mempunyai tujuan antara lain :
    1. Mengetahui dan memahami makna harapan
    2. Mengetahui dan memahami makna harapan sebagai fenomena nasional
    3. Mengetahui dan memahami makna kepercayaan
    4. Mengetahui dan memahami makna manusia dan harapan
    5. Memahami makna nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
    6. Memahami harapan terakhir
    KATA PENGANTAR
    Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
    Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.
    Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.
    Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
    Yogyakarta, 17 Desember 2007
    Tim Penyusun
    I. Definisi harapan
    Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
    Contoh;
    Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.
    Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
    1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
    2.harapan untuk memperoleh keamanan
    3.hak untuk mencintai dan dicintai
    4.harapan diterima lingkungan
    5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
    Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang laen
    II.HARAPAN SEBAGAI FENOMENA NASIONAL
    Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada.mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , mas abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan,serta emossi seseorang. kebutuhan indifidu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
    a)kebutuhan organik individu
    1.kebutuhan individu bernilai positive
    2.kebutuhan individu bernilai negative
    b) Kebutuhan psikologi individu
    1)kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif
    III.KEPERCAYAAN
    Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu kebenaran. Kepercayaan ialah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita – cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis, sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini salah atau benar menurut keyakinannya.
    Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:
    1. orang yang mengutarakan putusan keliru
    2. orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
    Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan dibedakan atas:
    1. kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
    2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
    3. Kepercayaan pada pemerintah
    4. kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak
    IV. Manusia dan Harapan
    Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:
    a. harapan apa yang baik
    b. bagaimana mencapai harapan itu
    c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
    Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
    V. Nilai – Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
    Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
    a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
    yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
    b. nilai kerumahtanggaan
    yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
    c. Nilai kemandirian kaum wanita
    Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
    VI. Harapan Terakhir
    Dalam hidup di dunia, manusia didadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Kebutuhan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Terkait dengan tingkat kesadaran kehidupan beragama, manusia akan semakin yakin bahwa mereka akan mati. Dunia serba gemerlap hanya akan ditinggalkan dan akan hidup abadi di alam akhirat.
    Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan yang abadi di akherat karena tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terakhir manusia.