Dimulai
pada tanggal 16 july 1992, tepatnya saya lahir di kota Bekasi, saya terlahir
secara sehat. Saya 3 bersaudara, kebetulan saya anak ke tiga dr tiga
bersaudara. Dan saya sangat beruntung mempunyai keluarga yang lengkap dan
bahagia, terutama Ibu. Saat saya masih kecil, Ibu selalu memberi asupan makan
ataupun gizi dll. Langsung saja ketika saya beranjak umur 4 tahun. Saya
bertumbuh besar dengan sehat. Ketika saya berumur 4 tahun, saya di masukan ke
TK (taman kanak-kanak) dekat dengan rumah saya di daerah Bekasi. Saat saya TK,
saya selalu di temani oleh Ibu tapi kadang-kadang kalau ayah sedang libur, ayah
juga suka menemani saya ke TK. Di TK saya murid yang bisa dibilang anak yang
berprestasi. Jika ada lomba menggambar, lomba lari yang di adakan oleh pihak sekolah
saya pun berhasil menjadi juara pertama. Dan saya pun sering mendapatkan Piala
dari perlombaan semacam itu. Ayah dan Ibu ku merasa bangga melihat prestasi
saya. Saya sangat senang Ayah dan Ibu tersenyum melihat prestasi yang saya
peroleh. Walaupun waktu kecil saya sering berkelahi dengan teman-teman saya
karena memperebutkan sebuah mainan (maklum masih anak kecil). Saya sekolah di
taman kanak-kanak (TK) sampai 2 tahun, karena umur 5 tahun belom bisa
melanjutkan ke jenjang ebih tinggi yaitu sekolah dasar. Ketika saya berumur 5
tahun, saya berubah menjadi anak yang nakal dan sedikit prestasi karena
kenakalan tersebut. Ketika itu saya sering di marahi karena kenakalan saya yang
minim prestasi. Saya tidak mau banyak bercerita di waktu taman kanak-kanak. Berlanjut
ketika saya beranjak umur 6 tahun. Saya masuk di Sekolah Dasar Negeri 1 bekasi,
yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan sekolah TK saya. Ketika
masih kelas 1 di sekolah tersebut, saya sangat nyaman dengan sekoah tersebut
karena banyak sekali tukang dagangan yang jual mainan favorit saya yaitu power
rangers, setiap minggu sekali ayah selalu membelikanya untuk ku agar lebih giat
belajarnya di sekolah tersebut. Saya akui waktu semenjak kelas 1 SD, saya tidak
berprestasi sama sekali dibidang pelajaran apapun, apalagi yang berhubungan
dengan Angka-angka yaitu pelajaran Matematika. Semenjak kelas 1 SD saya
tergolong anak yang pemalas, setiap kali orang tua saya menyuruh belajar saya
asik dengan mainan yang saya punya, awalnya orang tua saya tidak begitu
mempedulikanya, tapi semenjak menjadi keterbiasaan saya, orang tua saya
memarahi saya yang jarang belajar malah mengutamakan bermain. Oleh sebab itu
orang tua saya menyita semua mainan yang saya punya. Dan dari situ sifat malas
saya berubah sedikit demi sedikit, semasa saya kelas 1 SD saya jarang sekali
bermain dengan teman-teman sekolah. Ketika di rumah saya juga jarang sekali keluar
rumah, dan jarang sekali bermain dengan teman rumah. Dan tradisi di keluarga
kami adalah setiap minggu sekali ayah mengajak ajak jalan-jalan seperti ke
ragunan, dunia fantasi (dufan), kebun binatang, ancol, puncak, dll. Tempat
favorit saya bersama keluarga yaitu di pegunungan atau puncak. Saya senang
sekali dengan tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah seperti puncak.
Lanjut ketika saya naik kelas ke kelas 2 SD, dan umur saya juga bertambah
menjadi 7 tahun. Saat itu saya mencoba bergabung dengan teman sekolah, ketika
akrab saya dan teman-teman sekolah sering sekali bermain, dan permainan yang
saya suka ketika itu adalah bermain kelereng bersama teman-teman. Saya banyak
bermain dan tidak lupa belajar pelajaran yang di sekolah, saat kelas 2 SD saya mendapat
ranking 8 besar. Ketika itu orangtua saya tersenyum ketika mengambil rapot di
sekolah, saya senang sekali membuat orang tua saya tersenyum melihat peringkat
saya di sekolah, walaupun bukan peringkat 3 besar ataupun peringkat 1. Tentu
saja ketika itu saya mendapatkan hadiah dari mereka yaitu orangtua. Hadiah yang
saya terima dari mereka adalah sebuah sepedah, walaupun di umur 7 tahun saya
belom bisa naik sepedah roda dua, saya sangat senang menerima hadiah tersebut.
Ketika saya mencoba sepedah roda dua, ga jarang saya sering jatuh karena belum
terbiasa, dan sering sekali kaki dan tangan saya penuh dengan luka. Ketika
lancar saya kemana-mana naik sepedah termasuk pergi kesekolah dengan
bersepedahan, dan tak lagi diantar dengan kedua orang tua. Saya berangkat
sendiri. Dan saat itu sehabis pulang dari sekolah saya sering sekali bermain ke
rumah teman-teman sekolah saya. walaupun rumah teman-teman saya
sangat jauh dari rumah saya. dan tak lupa saya bermain dengan teman-temanku
daerah rumah saya. pada tanggal 17 agustus di daerah rumah saya mengadakan
perlombaan diantaranya perlombaan balap lari sambil memindahkan batu,
perlombaan balap karung, perlombaan makan kerupuk, perlombaan bakiak, dan masih
banyak perlombaan yang di perlombakan waktu 17 agustus itu. Waktu itu saya
mendaftarkan di perlombaan balap lari sambil memindahkan batu, perlombaan makan
kerupuk, dan perlombaan bakiak. Pada saat perlombaan balap lari sambil
memindahkan batu tersebut saya dengan yakin mengalahkan pesaing pesaing saya.
dan saya memenangkan perlombaan balap lari tersebut dengan menjadi juara 1, dan
di lanjutkan dengan perlombaan makan kerupuk, dan disinilah saya bertemu lawan
yang berat, karena salah satu lawan saya adalah teman saya yang doyan makan,
dan benar saja saya kalah dari teman saya itu. Saya meraih juara ke 2 di
perlombaan ini. Dan di perlombaan terakhir yaitu lomba bakiak yang saya ikuti,
saya tidak juara karena kekompakan dari team saya masih belum padu satu sama
yang lainya. Berlanjut ke sekolah, sekolah pun juga mengadakan perlombaan pada
tanggal yang sama, tetapi saya tidak ikut di karenakan saya lebih memilih
perlombaan yang berada di daerah rumah saya. itulah masa-masa indah dimasa
kelas 2 SD. Berlanjut ketika saya berumur 8 tahun, ketika itu saya kelas 3 SD.
Tak jauh beda dengan kelas 2 SD prestasi saya di kelas yang baru ini naik 1
pringkat yaitu peringkat 7 di kelas. Di umur saya yang 8 tahun ini saya sempat
pernah di rawt di rumah sakit di karenakan saya terkena penyakit types. Ketika
itu saya di rawat di RS Jakarta pusat. Kata orang tua saya di karenakan saya
terlalu banyak bermain yang membuat saya kecapean. Dan setelah saya sembuh
aktifitas saya sangat di pantau oleh kedua orang tua saya. tidak boleh banyak
bermain. Saat itu orang tua saya sangat perhatian pada saya, saya sangat nyaman
dengan perhatian mereka. Berlanjut ketika saya berumur 9 tahun, saya pun naik
kelas ke kelas 4 SD. Saya ingat betul ketika itu saya tertarik dengan olah raga
sepak bola, dan saya ingin masuk ke SSB (sekolah sepak bola). Saya tertarik
olah raga sepak bola karena pada kelas 4 SD, saya dah salah satu teman saya
yang di kelas terpilih sebagai perwakilan dari sekolah. Saya tidak tahu kenapa
saya yang terpilih, mungkin karena saya mempunyai fisik yang tergolong tinggi
besar, ketika itu saya di tempatkan di posisi keeper (penjaga gawang). Ini
adalah kejuaraan sepak bola pertama yang saya ikuti. Walaupun sekolah saya
tidak melaju ke babak selanjutnya di karenakan sekolah saya kalah 2 – 0. Saya
tetap bangga di karenakan saya terpilih sebagai perwakilan dari sekolah
begitupun dengan teman sekelas saya. dan selang beberapa bulan saya meminta
kepada ayah saya untuk memasukan saya ke SSB (sekolah sepak bola) di daerah
rumah saya. tetapi ayah saya tidak menyetujuinya, dia bilang belum saatnya untuk
masuk ke Sekolah sepak bola. Saya terima keputusan ayah saya dengan tegar,
karena saya tahu pasti keputusan ayah saya ada benarnya. Ketia saya berumur 10
tahun, tepatnya kelas 5 SD. Prestasi belajar saya menurun, dan saya pun tidak
mendapat kan ranking 10 besar, saya tidak tahu peringkat saya karena tidak
tercantum di rapot, begitu kelas 6 SD ketika saya berumur 11 tahun, prestasi
belajar saya sangat menurun, di sinilah saya sudah mulai malas-malasan untuk
belajar, kedua orang tua saya perhatianya berkurang pada saya, di karenakan
mereka pada sibuk-sibunya kerja. Berlanjut ketika saya lulus SD, saya pun tak
kuasa nangis di karenakan berpisah dengan teman-teman saya, saya memilih
berlanjut pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di bekasi, di karenakan
karena prestasi belajar saya yang menurun dan sewaktu tes di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) negeri saya tidak belajar sama sekali. Dan akhirnya saya masuk ke
SMP swasta di bekasi. Dan teman-teman SD saya ada yang berlanjut ke pesantren,
ada yang dapat negeri, dsb. Di SMP yang saya sekolah, terkenal dengan anak-anak
yang nakal, yang suka berantem atau tawuran. Saya sempat takut sekolah di SMP
ini, karena mendengar isu yang seperti itu di luar sana. Tetapi setelah cukup
lama beradaptasi di sekolah tersebut, memang sih ada yang suka berantem, tapi
ga semuanya yg suka berantem. Anak-anak yang suka berantem juga saya berteman
denganya, anak-anaknya cukup asik untuk di ajak bermain, tetapi saya tidak ikut
yang berkelahi di sekolah, saya cuman sebatas berteman dengan mereka. Saya
cukup nyaman berteman dengan mereka di karenakan mereka sama teman sendiri
cukup solid. Waktu itu saya kelas 1 SMP pernah di palak oleh siswa sekolah
lain, ketika besoknya saya cerita kepada teman saya yang suka berkelahi
tersebut. Ternyata dia sangat peduli dengan saya. dia mencari orang yang telah
memalaki saya. itu salah satu kenyamanan yang saya terima saat berteman dengan
mereka. pada kelas 2 SMP tidak jauh berbeda dengan kela 1 SMP, saya
tidak mendapatkan ranking, di kelas 2 SMP saya sudah mempunyai banyak teman di
sekolah. Hampir semuanya saya kenal dengan mereka. pada saat itu saya lebih
senang bermain dengan mereka ketimbang belajar. Sehabis pulang nongkrong dulu
lah sebelum pulang ke rumah. Dan terus begitu sampai saya kelas 3 SMP. Waktu
itu pelajaran favorit saya adalah bahasa inggris dan komputer. Semu tugas
bahasa inggris dan computer dapat saya kerjakan, begitu juga dengan ulanganya.
Ketika UAN (ujian nasional) saya di andalkan teman-teman saya di pelajaran
bahasa inggris. Ketika itu memang saya lulus UAN dengan nilai yang
membanggakan. Tetapi saya sangat sedih ketika banyak teman-teman saya yang
tidak lulus di UAN tersebut. Dari 300 siswa yang tidak lulus mencapai 158
orang. Saya pun member semangat kepada teman-teman saya yang tidak lulus ujian
nasional tersebut. Mereka yang tidak lulus mengikuti ujian paket. Akhirnya
mereka dapat melewakan ujian tersebut. Saya pun berlanjut ke jenjang yang lebih
tinggi lagi yaitu ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Saya juga tidak mendapatkan
sekolah menengah atas negeri. Saya sekolah di menengah atas swasta. Saya
pertama masuk ke SMA. Sangat tidak percaya diri, karena sekolah saya yang
sekarang adalah sekolah Islam, ketidak percaya diri saya timbul karena nilai
agama saya yang pas-pasan. Benar saja waktu kelas 1 SMA saya sudah harus
menghafal kan surat Al-baqarah. Tapi lama kelamaan saya terbiasa oleh hafalan
yang sering di berikan oleh guru agama di sekolah saya tersebut. Setelah naik
ke kelas 2 SMA saya masuk ke jurusan IPS, di situ saya sangat nyaman karena
tidak ketemu lagi dengan pelajaran seperti matematika, fisika, biologi, maupun
kimia. Kelas 2 SMA saya lebih sering terjun ke masyarakat sekitar sekolah, ini
adalah bagian dari pelajaran sosiologi. Di kelas 3 SMA saya pun menjadi senior,
yang sering mengerjai anak kelas 1 & 2. Di kelas 3 saya pernah mendapatkan
tugas yang amad sulit bagi saya yaitu tugas untuk menulis karya tulis ilmiah
yang biasa disebuk KIY, yang membuat saya frustasi padda tugas tersebut adalah
mencari sebuah judulnya, setiap kali mengajukan judul saya, selalu tidak di acc
oleh guru yang bersangkutan. Alesan menolaknya ada sajalah. Dan akhirnya judul
saya di acc oleh guru saya, saya mendapatkan judul KIY saya, didapat dari
skripsi abang saya, kebetulan abang saya lulusan psikolog di universitas swasta
di Jakarta. Kebetulan judul skripsinya masuk di pelajaran saya ini. Setelah
lulus di SMA saya di janjikan kerjaan oleh Kaka ipar saya, kaka ipar saya
bilang ke saya “jika kamu dapat ijasah IT kamu akan kaka masukan di kantor
kaka”. Saya pun langsung tertarik pada tawarannya. Saya memang sengaja tidak
mengambil PTN seperti teman-teman SMA saya yang lainya. Menurut saya semua
fakultas sama aja, asal kita bagaimana memperankannya. Ketika itu saya memilih
Perguruan Tinggi Swasta di Bekasi yaitu Universitas Gunadarma, saya tes regular
di sana, ketika memilih jurusan saya memilih jurusan Sistem Informasi dengan
Manajemen Informatika. Selang berapa minggu pengumuman keluar dan saya pun
dapat di kedua jurusan tersebut, saya langsung saya mengambil jurusan yang S1
Sistem Informasi. Ketika itu saya mengikuti OSPEK, yang membosankan. Setelah
itu saya mendapatkan kelas 1 KA 29, disitu kekeluargaan terasa di dalamnya.
Saya merasa mempunyai keluarga ke 2 setelah di rumah. Saya sangat senang mempunyai
teman-teman di kelas 1 KA 29. Di kelas tersebut saya sampai 2 semester,
semester 3 saya di pecah dan masuk di kelas 2 KA 28, di mana teman-temanya
masih asing bagi saya. teman yang dari 1 KA 29 pun cman ada 1 yang masuk di
kelas tersebut. Semoga kelas 2 KA 28 dapat menjadi kelas unggulan sampe
mendapat sarjana.
Cita-Cita
saya, saya ingin menjadi orang sukses dunia akhirat, dan membahagiakan kedua
orang tua saya yang telah membesarkan saya dengan kasih sayang yang tulus.
Moto hidup saya saya
ingin hidup berguna buat semua orang.
Demikian kisah
singkat perkenalan mengenai profil diriku semoga bermanfaat dan bisa menjadi
inspirasi bagi yang membacanya walaupun hanya sedikit. (Badegos Ronggas).